Tidak ada waktu yang pasti kapan datangnya menopause pada diri setiap wanita. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kebiasaan makan. Parameter yang jelas masa menopause seorang wanita terjadi setelah mencapai usia 55-60 tahunan. Terjadinya menopause ditandai dengan berkurangnya produksi sel telur (ovulasi), yang akhirnya berhenti. Apabila indung telur tersebut berhenti menghasilkan telur, secara otomatis produksi hormon estrogen dan progesteron juga berhenti. Peristiwa ini akan diikuti dengan berhentinya haid.
Bagi orang-orang tertentu masa tersebut sering diikuti dengan berbagai perubahan fisik dan emosional.
Secara umum tanda-tanda masa menopause adalah perubahan suasana hati yang diikuti dengan terjadinya muka kemerahan dan panas, keletihan, haid berat, sakit kepala, kekeringan vagina, dan osteoporosis (rapuhnya tulang). Untuk mengurangi gejala-gejala di atas, diet makanan yang tepat adalah langkah yang perlu dilakukan para wanita menjelang masa menopause agar kondisi tubuh tetap sehat dan bugar dengan keluhan yang minimal. Berikut ini 13 langkah diet masa menopause yang dapat Anda terapkan:
- Biasakan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung fitoestrogen setiap hari. Zat ini banyak terdapat pada kacang kedelai dan segala macam hasil olahannya seperti tempe, tahu, tauco, susu kedelai, kembang tahu, dan lain sebagainya
- Batasi makanan yang banyak mengandung lemak, terutama lemak jenuh yang dapat mengganggu berbagai kesehatan tubuh. Lebih baik konsumsi lemak nabati, atau lemak yang terkandung dalam biji-bijian dan kacang-kacangan.
- Perbanyak minum air putih, susu kedelai, dan aneka jus buah dan sayuran, serta teh hijau yang banyak mengandung anti-oksidan. Seperti diketahui antioksidan sangat baik untuk mencegah terjadinya radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan tumbuhnya sel kanker.
- Batasi minum minuman berakohol, kopi dan minuman ringan yang banyak mengandung soda. Perlu juga diketahui kopi yang banyak mengandung kafein dan minuman bersoda dapat menyebabkan kehilangan kalsium dalam tubuh yang dikeluarkan lewat air seni dan feses.
- Batasi mengkonsumsi daging merah, atau produksi olahan daging yang diawetkan. Daging merah akan mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh. Sedangkan daging awetan banyak mengandung sodium yang juga kurang baik untuk kesehatan.
- Perbanyak makanan yang kaya akan kalsium. Kalsium adalah mutlak dikonsumsi dalam jumlah teratur dan terukur sebab kalsium dapat mencegah terjadinya osteoporosis .
- Sering mengkonsumsi ikan laut, karena banyak mengandung zat Omega 3 dan Omega 6 yang dapat menahan timbulnya radikal bebas dalam tubuh.
- Brokoli adalah salah satu sumber vitamin K yang baik. Mengkonsumsi brokoli dapat membantu menjaga agar tulang tetap sehat. Kekurangan vitamin K juga dapat memicu terjadinya tulang keropos.
- Di samping itu, brokoli dan wortel banyak mengandung mineral boron. Boron adalah trace elemen yang harus dikonsumsi dalam jumlah yang cukup sebab mikro mineral ini sangat berfungsi untuk penyerapan kalsium dalam tubuh.
- Perbanyak konsumsi makanan yang banyak mengandung zat non gizi seperti pigmen likopen, flavonoid, dan klorofil. Karoten banyak terdapat pada wortel, ubu rambat, semangka, bayam, kangkung dan jeruk. Likopen pada tomat. Flavonoid pada wortel, jeruk brokoli, kol, mentimun, bayam, tomat, merica dan terung.
- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung mineral seng, selenium, tembaga, boron,, vitamin E, dan vitamin C. Untuk mengkonsumsinya, variasi menu dengan bahan-bahan sayuran hijau, dan oranye seperti wortel, buah-buahan seperti jeruk lemon, strawberry, melon, tomat, dan anggur.
- Tebu juga baik untuk menjaga proses penuaan, sebab tebu disukai oleh flora usus berguna untuk membantu proses metabolisme tubuh. Demikian juga dengan bit yang digunakan untuk membuat gula.
- Adas manis, salah satu rempah-rempah yang berfungsi utnuk membantu pencernaan, dapat digunakan bahan pangan afrodisiak, dan sangat baik dikonsumsi wanita menopause karena kaya fitoestrogen.
Semoga bermanfaat ^_^
Sumber : Muaris, Hindah. 2003. Makan Sehat & Lezat di Masa Menopause. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar